Hadits Ke-1:
Dari
Abu Sa'id Al-Khudri r.a., ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah saw.
bersabda, 'Barangsiapa melihat kemungkaran dilakukan di hadapannya, maka
ubahlah dengan tangannya. Jika tidak mampu, maka dengan lidahnya. Jika
tidak mampu, maka bencilah dengan hatinya. Dan itu adalah selemah-lemah
iman." (Muslim, Tirmidzi, Ibnu Majah, Nasa'i - At-Targhib).
Disebutkan
dalam hadits yang lain bahwa jika seseorang dapat mencegah kemungkaran
dengan lidahnya, maka cegahlah. Jika tidak, maka yakinilah di dalam hati
bahwa perbuatan itu merupakan suatu kemungkaran. Dengan demikian, ia
terbebas dari tanggung jawab tersebut. Hadits lain mengatakan,
"Barangsiapa membenci kemaksiatan, walaupun hanya di dalam hati, ia
pasti seorang yang beriman. Tidak ada lagi derajat iman yang lebih
rendah dari derajat itu. Masih banyak hadits Nabi saw. yang menyebutkan
tentang hal ini. Sekarang lihatlah, apa yang tejadi di depan kita,
berapa banyak di antara kita yang telah melaksanakan hadits tersebut?
Berapa banyak kemungkaran yang telah kita saksikan, lalu kita
mengubahnya dengan tangan kita, atau dengan lisan kita? Dan berapa
banyak di antara kita yang hatinya benar-benar membenci kemungkaran?
Padahal itulah selemah-lemah iman. Paling tidak, hendaklah kita meyakini
bahwa kemungkaran adalah kemungkaran, dan ada kesedihan di dalam hati
ketika melihatnya. Akhirnya, marilah kita berpikir, apa yang sedang
terjadi pada zaman ini dan apa yang seharusnya kita lakukan terhadapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar