Polimerisasi
{[AB] = [AB]n
n = Derajat Polimerisasi yang diinginkan
n-10 = Oligomer
n-1 = Polimer
Setelah
proses esterifikasi selesai,dilanjutkan dengan proses polimerisasi.
Polimerisasi yang digunakan adalah polimerisasi kondensasi,yang
dilakukan pada keadaan :
- Kondisi vacum
- Suhu 270 – 300 o C
- Digunakan stabilisator untuk menghindari dekomposisi thermal dari jenis senyawa phosphat.
Bila
Viskositas telah tercapai,hal itu menunjukan bahwa Derajat Polimerisasi
yang diinginkan telah terpenuhi. Untuk itu proses pengadukan segera
dihentikan,suhu sedikit diturunkan,proses pemvakuman dihentikan dan
digantikan dengan memasukan gas inert dengan tujuan untuk menghindari
kerusakan polimer akibat foto oksidasi.
Kemudian dilakukan proses ekstrusi,yaitu Pengeluaran (discharge) dan Pembekuan (Freezing)
Extrusi [ Pengeluaran (Discharge) dan Pembekuan (Freezing) ]
Yang Terjadi Pada saat ekstrusi :
- Terjadi perubahan suhu yang dialami oleh pasta polimer, oleh karena itu ruangan ekstrusi harus dibuat konstan.
- Suhu/Temperatur dibuat serendah mungkin 10 – 15o C sehingga terjadi perubahan yang mendadak yang dialami oleh pasta polimer dari suhu 270 – 300o C menjadi 10 – 15o C
Fungsi oiling pada pembuatan serat sintetis :
- Oiling diberikan sesaat setelah filamen mengalami pembekuan, sebelum digulung
- Tujuan Oiling :
a. Untuk menghindari timbulnya elektrostatik pada proses berikutnya
b. Untuk memberikan efek pelumasan (lubricant) pada filamen
c. Untuk memberikan efek lemas (softener) pada filamen
Sifat Serat poliester
- Hidrofob ( Hidro = Takut, Fob = Phob = Takut , jadi Hidrofob = Takut Air )
- Proses
penggulungan pada pemintalan atau after treatmentnya menggunakan
kecepatan tinggi sehingga terjadi gesekan kuat antara filamen dan logam
pada mesin.
- Timbul
panas dan ketidak seimbangan muatan elektron pada permukaan
serat/filamen (apabila pada kain masih terdapat uap air,
ketidakseimbangan muatan elektron masih bisa diatasi)
- Akibat
adanya ketidakseimbangan muatan elektron menyebabkan terjadinya
loncatan-loncatan elektron yang tidak terkontrol dari permukaan
serat/filamen. Sehingga serat akan menggulung lalu kusut dan terjadi
trouble yang mengakibatkan produk cacat,mesin berhenti juga kualitas dan
kuantitas produk jadi tidak baik.
- Untuk menghindari terjadinya elektrostatis (loncatan elektron yang tidak terkontrol),maka dilakukan cara sebagai berikut :
a. Setiap
filamen diberi lapisan finish oil, untuk memberikan lapisan pada
permukaan bahan agar pada saat proses dengan kecepatan tinggi tidak
terjadi kontak langsung antara filamen dengan logam.
b. Meratakan panas yang timbul akibat gesekan pada proses,sehingga tidak terjadi penumpukan elektron pada permukaan filamen.
c. Memberi efek lembut pada filamen.
d. Pada setiap spineret diberi rol finishing oil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar